Sabtu, 15 Desember 2007

Malam Kudus - Silent Night

Malam Kudus – Silent Night

Lagu Kedamaian di tengah kehidupan yang penuh dengan perbincangan negatif

Ada beberapa hal yang menarik dari cerita mengenai lagu Malam Kudus. Salah satunya adalah latar belakang pengalaman penulis lagu yang bernama Joseph Mohr dan kaitannya dengan syair lagu yang dibuatnya.

Kenyataan dan Masa Lampau

Joseph Mohr lahir pada tanggal 11 Desember 1792 di kota Steingasse di Salzburg. Ia tumbuh di sebuah rumah kecil yang lembab bersama ibunya, Anna Scholber. Ayahnya, Franz Joseph Mohr berasal dari desa di pegunungan es, Maria-pfarr. Pada usia 28 tahun Franz bergabung dengan ketentaraan di Sazburg. Semua yang ia lakukan hanyalah memberikan anaknya sebuah nama sebelum ia sendiri meninggalkan keluarganya. Karena itu, kedua orang-tua Mohr tidak pernah berkesempatan ntuk menikah. Akibat lainnya adalah status ibunya yang dikenakan “pelanggaran kesusialaan“, yaitu kejahatan kepemilikkan anak tidak sah. Status Mohr yang tidak sah inilah sangat menyulitkannya sejak masa kecilnya untuk belajar keahlian tertentu, bahkan untuk masuk seminari ia harus mendapatkan dispensasi dari bishop (pemimpinan tertinggi gereja di wilayah tertentu). Walaupun demikian, kepala paduan suara katedral, Johann Nepomuk Hiernle pernah mendengar Mohr menyanyi; ia mengenal bakat musiknya dan membantunya menerima pendidikan dan menjadi pendeta.

Mohr dikukuhkan menjadi pendeta pembantu pada tahun 1815 dan di kirim ke Maria-pfarr. Di tempatinilah ia pertama kali bertemu dengan kakeknya.

Ia sungguh berntung dapat bekerjasama dengan pendeta Father Joseph Kessler, orang yang berpikiran terbuka. Keduanya mengatur penggabungan bahasa Jerman dan Latin yang dignakan dalam jemaat. Tentu saja jemaat yang sekarang dapat mengerti apa saja yang diucapkan dalam ibadah menjadi senang dan jumlah orang yang datang ke gerejapun kian besar. Namun ketika reformasi peribadatan ini diketahui oleh pimpinan di konsisitori keuskupan mereka mendapatkan penolakkan sehingga Kessler dipindahkan. Kessler digantikan oleh Georg Neinrich Nostler, seorang tradisionalist yang menolak penggunaan bahasa Jerman secara sekaligus dengan Latin dalam pelayanan gereja tersebut.

Tentunya, sebagai seorang yang berpikiran terbuka, Mohr mendapat kesulitan bekerjasama dengan pendeta seniornya tersebut. Keduanya berada dalam konflik yang terus-menerus. Mohr yang lebih dikenal karena ia tidak saja membawa pesan Tuhan namun juga musik, lagu dan bahasa yang lebih dikenal oleh mereka.

Kenyataan dan Rumor

Hubungan Nostler dan Mohr semakin memburuk ketika gereja sedang mengalami masalah keuangan. Nostler mengadukan Mohr atas sikapnya yang dianggap tidak pantas, yaitu menolak tugas, mengunjungi tamu, bersenda-gurau

dengan jemaat yang berlawanan jenis dan “menyanyikan lagu yang tidak meningkatkan semangat keagamaan“. Namun, atasan tertinggi dari dari St. Georgen mengkonfirmasi bahwa tuduhan Kessler tidak berdasar.

Setelah itu, Kessler berkeputusan untuk mengungkit kenyataan masa lampau Mohr sebagai anak yang tidak sah untuk menurunkan popularitas Mohr. Usaha Kessler berhasil, dengan alasan moral, sebagian besar jemaat gereja berpaling darinya. Bahkan sahabat Mohr, Franz Xaver Gruber (seorang guru dan organist), enggan dilihat orang sedang bersama dengannya.

Penerimaan dan Pemulihan

Pada tahun 1818, saat sebelum natal, Mohr membawa puisi yang telah ditulisnya pada tahun1816 kepada Gruber. Tidak ada keengganan diantara keduanya untuk saling membantu setelah kabar negatif yang telah diketahui banyak orang itu. Gruber menerima pusi tersebut, membuat melodi dan musiknya pertama kali dengan diiringi oleh gitar untuk pelayanan natal digereja Oberndorf, Austria.

Reflection:

1. Bagaimanakah perasaan anda jika anda mengalami penolakkan karena masa lalu yang kelam? Dapatkah anda merasakan apa yang dirasakan oleh Joseph Mohr sejak masa kecilnya? Bagaiamanakah kita memperlakukan orang lain yang mungkin memiliki latar belakang yang sangat buruk dari pada kehidupan kita?

2. Dapatkah kita membayangkan apa yang sedang Gruber pikirkan ketika Mohr datang kepadanya untuk memintanya dibuatkan musik untuk lagu Malam Kudus? Mampukah kita datang kepada orang yang memiliki persepsi yang negatif terhadap kehidupan kita?

3. Dapatkah kita melihat rencana Tuhan pada keduanya, baik Mohr maupun Gruber dalam menyingkapi kenyataan dan masa lalu? Apakah kita mendapatkan kesulitan untuk memaafkan kesalahan masa lalu teman, sahabat dan orangtua kita? Mampukah kita melihat pekerjaan Tuhan yang menyatukan hubungan yang retak?

Kesimpulan

Malam Kudus adalah lagu kedamaian. Lagu yang membawa kehadiran Allah, dan kehadiranNya memberikan kepada kita untuk mendapatkan kedamaian dalam hubungan kita denganNya melalui Yesus Kristus dan kedamaian dalam hubungan kita dengan orang lain.

Malam Kudus adalah salah satu contoh bahwa sebuah lagu yang mengagungkan Tuhan mampu memulihkan konflik yang aada diantara pribadi dan kelompok.

Kita melihat bahwa kebaikan, kedamaian dan kehadiran Tuhan selalu terjadi dalam sejarah orang-orang dan pengalaman-pengalaman yang mendahului kita.

Resource: http://en.wikipedia.org/wiki/Silent_Night_(song) http://www.rockies.net/~spirit/silentnight4.html http://silent-night-museum.org/joseph-mohr/ http://silent-night-museum.org/joseph-mohr/childhood.htm http://silent-night-museum.org/joseph-mohr/old-years.htm http://www.novareinna.com/festive/silent.html http://stillenachtland.at/en/das-lied-en/der-texter-en.html Bill Egan, Christmas Historian, http://www.rockies.net/~spirit/silentnight2.html The True Story of Silent Night By B. Francis Morlan, http://mymerrychristmas.com/2005/silentnight.shtml Silent Night: A true story by B.F. Heffernan, http://www.canadafreepress.com/2005/heffernan122005.htm