Minggu, 11 Mei 2008

AXIS 666 dan Nomor 0866/08666

Pertanyaan kepada saya melalui sms.

B’ John, emank kartu GSM Axis pendukung gereja setan? Demikian pertanyaan seorang pemuda kepada saya. Sebenarnya isu inipun saya terima melalui sms seminggu yang lalu. Ketika saya bertelepon dengan keponakkan saya, dia juga menerima isu tersebut dan mengatakan karena promo Axis itu menggunakan 60, 60 dan 600, sehingga angka 6 tersebut bisa dideretkan menjadi 666.

Kemudian pemuda tersebut menambahkan lagi dengan menambahkan , “Saya mendapat sms dari teman katanya begitu dan sudah banyak yang tewas karena pake kartu tersebut. (Ev)

Bagi kamu mania hp, DILARANG mengangkat panggilandengan nomor 0866 dan 08666. Ciri-ciriangka berwarna merah/biru. (Warning: Jika terangkat, terimalah jatah anda..!!).

Bang, katanya dah ada korban koq. Ada di koran bang. Katanya kalau layarnya merah berarti jangan diangkat. Getoh bang.. (Mo)

Pertanyaan yang dikemukakan secara tidak langsung pada saya.

Seorang ibu yang mendapatkan telpon dari keluarganya di lain kota yang menanyakan tentang keadaannya karena sms tersebut. Ia mengakhiri kalimatnya, "mengapa tidak ada jawaban dari internet kek? (Nv)

Ev – Pemuda di salah satu gereja

Mo – Pemudi yang masih saudara saya.

Nv - Seorang ibu

Ada dua sms yang beredar saat ini. Pertama, sms berkaitan dengan provider seluler dan kedua, sms berkaitan dengan larangan mengangkat panggilan dari nomor tertentu. Keduanya bisa mengarah kepada tuduhan, keuntungan dengan memancing ditengah air keruh atau keresahan atau kekuatiran. Pernahkah kita bertanya, mengapakah kita masih terusik dengan nomor atau angka 666 seperti isu dua tahun yang lalu tentang tanggal 06 bulan 06 dan tahun 2006. Masih ingatkah anda dengan isu tersebut? Pembahasan ini diharapkan mengarahkan kita tentang begitu pentingnya mengenal Alkitab dan kuasa Yesus di sorga dan di bumi (Matius 28:18).

Rasionalitas yang mengarah pada sumber

Apakah kedua sms tersebut kebetulan saja? Perhatikan keduanya mengangkat thema yang sama, yaitu angka 666, angka yang selalu diasosiasikan dengan antikritus. Karena kedua sms ini muncul berdekatan maka kita dapat menduga bahwa masalah sebenarnya terletak pada pengirim pertama berita tersebut, bukan pada nomor atau angka apapun yang digunakan. Secara rasional, sms seperti ini mengarahkan kepada sumber, yaitu pengirim pertama bukan pada interpretasi yang irasional.

Mengenai Angka 6, 60, 600 dalam Alkitab

Angka 6, 60, 600 terdapat dalam beberapa kitab Perjanjian Baru, seperti kitab Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Rasul, Yakobus, dan Wahyu. Angka-angka ini tidak semuanya digunakan sehubungan dengan angka 666. Bahkan kitab Wahyu yang

selalu dihubungkan dengan penggunaan angka ini tidak menempatkan angka ini sebagai angka yang sangat penting sehingga harus diulang-ulang. Pada Wahyu 4:8 , angka 6 berhubungan dengan makhluk bersayap enam, Wahyu 11:3 dan 12:6 berkaitan dengan menunjuk pada waktu, “seribu dua ratus enam puluh hari lamanya“. Angka 666 itu hanya disebutkan sekali dalam kaitannya dengan bilangan “enam ratus enam puluh enam enam“ (Wahyu 13:18).

Tujuan Kitab Wahyu

Penggunaan kata 666 itu juga bukanlah tujuan yang sangat penting dan genting untuk disampaikan oleh penulis Kitab, yaitu Rasul Yohanes. Bahkan tujuan kitab ini dinyatakan dalam pasal 1:3, yaitu kebahagiaan, bukan ketakutan. Yohanes menyatakan, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat“.

Korban dan Perjanjian

Lalu apakah kita dapat menjadi korban? Korban hanya dimungkinkan jika seseorang memiliki perjanjian dengan si jahat, ada hubungan yang terjadi sebelumnya. Jadi bukan karena mengangkat telpon atau menerima sms. Alkitab menggunakan kata Covenant dalam menjabarkan perjanjian kasih satu arah dari Tuhan kepada manusia, namun untuk si jahat digunakan kata “aggrement“ yang berarti dua arah. Karena itu, kita mendapati bahwa kasih Allah terhadap kita tidak terpengaruh oleh kegagalan kita dalam mengasihiNya. Bahkan Paulus meyakinkan kita dengan menyatakan, “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?“ Paulus menjabarkan dalam Roma 8:31-39 bahwa Allah di pihak kita (ay. 31) dengan kematian Yesus yang menjadikan kita orang-orang pilihanNya; kebangkitanNya yang membela kita; dan kasihNya yang tidak memisahkan kita bahkan menjadikan kita menjadi orang-orang yang menang. Baik maut, maupun hidup....tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita

Jadi Dialah yang berkorban untuk menunjukkan perjanjianNya dalam kasih. Berbeda dengan si jahat yang menuntut anda berkorban sebagai konsekwensi permintaan anda kepadanya. Pertanyaannya menjadi sederhana, apakah anda mempunyai hubungan dengan Tuhan dengan perjanjianNya atau dengan si jahat? Percayalah kepada Kasih Kristus yang telah mengalahkan maut.

Perlindungan Tuhan,

Ada banyak orang yang hidupnya dalam ketakutan, baik ketakutan ketakutan terhadap kematian maupun kejahatan. Rasa takut adalah wajar dan membawa seseorang pada sikap mawas diri. Namun sikap mawas diri bukanlah jaminan seseorang menyatakan dirinya terbebas dari ketakutan. Orang yang mawas diri akan melibatkan Tuhan sebagi pelindung dalam kehidupannya. Lagipula, bukankah Tuhan yang “membuat pagar sekeliling dia (Ayub) dan rumahnya serta segala yang dimilikinya“? (Ayub 1:10) Lalu apakah yang kita perlu takutkan jika segala sesuatu berada di bawah kuasaNya? Apakah anda mempercayakan diri anda dalam perlindunganNya?