Minggu, 22 Februari 2009

Perjamuan Kudus Setiap hari?

Pertanyaan: John, teman kakak ajak doa dan sebelum doa kami perjamuan kudus dulu. Besok kakak diaajak doa algi tapi kakak bilang tolong tidak pake perjamuan kaena di gereja kita perjamuan hanya untuk moment-moment tertentu. Alasan teman kakak, murid-murid Tuhan yesus setiap hari melakukannya di rumah. Gimana cara kakak jawabnya, thx. Dalam Kisah Para Rasul 2:46b dinyatakan “mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir” konteksnya tidak dinyatakan sebagai perjamuan kudus karena pada ayat 46a keberadaan jemaat tidak lagi dinyatakan di dalam bait Allah, melainkan di rumah. Kalaupun ada alasan perjamuan maka tindakan itu terjadi karena Ibadah Kristen secara resmi pada masa tertentu mendapat tantangan dari orang-orang Yahudi dan Roma yang bersekutu untuk melenyapkan Kekeristenan . Dalam konteks “memecahkan roti” di ayat 46 tidak diikuti oleh kata-kata “seperti yang Yesus lakukan sebelum Ia disalibkan” atau “lakukanlah ini untuk mengingatkan kamu padaKu (Yesus)”. Memecahkan roti tidak melulu berarti perjamuan kudus. Ketika Yesus memecahkan roti dan member makan lima ribu orang itu bukan dalam konteks perjamuan kudus. Kisah Para Rasul 2:46b tidak menjabarkan bahwa mereka “minum dari cawan”sama seperti lima ribu orang yang menerima makanan dari Tuhan Yesus yang tidak mnum dari cawan yang menandakan “peringatan tentang pengorbanan Tuhan Yesus yang menyucikan mereka dari dosa”. Sebaliknya, lihat Korintus 11:21-22, Paulus menegur orang-orang Korintus yang menyamakan makan di rumah dengan perjamuan di bait Allah. Disini jelas bukti bahwa Perjamuan Kudus tidak dilakukan di rumah. Ada orang-orang yang menganggap dirinya “layak” sehingga melakukan sesuatu secara berlebihan. Pemahaman atas “tubuh Kristus” dipahami secara dangkal dan ekslusif. Orang-orang yang melakukannya memiliki titik berangkatnya hanya satu: KESOMBONGAN. Entah karena hanya alasan makan-makan, pemuliaan diri, “kesucian diri”, atau agar dianggap menjadi pengikut Yesus yang setia. Renungkan: Apakah kita bisa menjadi pengikut Yesus yang setia sementara kita tidak melakukan sesuatu sesuai FirmanNya?