Buku “The Secret” mungkin akan menjadi buku yang dicari orang saat ini. Kira-kira 1 – 1,5 tahun yang lalu buku tersebut menjadi salah satu hit di Amerika. Teman saya, seorang psikolog, sempat membaca buku tersebut. Secara singkat ia menyatakan bahwa "tulisan Rhonda Byrne bukan psikologi, tapi tulisan yang bersifat New Age". Tulisannya berpusat pada kekuatan diri atau yang disebut “mind power” bukan positive thinking atau positive psychology. Coba perhatikan apa yang dituliskan di Wikipedia tentang latar belakang Byrne:
Rhonda Byrne (b. 1955) is an Australian Television Writer and Producer, best known for her work, The Secret, a self-help book and movie. She has also been a producer for Sensing Murder
Byrne bukan psikolog dan bukan dari aliran positive thinking. Positif thinking/psikologi itu adalah benar aliran psikologi, namun yang sekarang mempopulerkannya adalah seorang psikolog klinis yang bernama Martin Seligman. Beikut sumber Wikipedia menyebutkan latar belakang pendidikan Seligman:
Seligman is the Robert A. Fox Leadership Professor of Psychology at the University of Pennsylvania, Department of Psychology. He was previously the Director of the Clinical Training Program in the department. Seligman has served as President of the American Psychological Association (APA) Division of Clinical Psychology. In 1996, Seligman was elected President of the APA by the widest margin in its history. He is the founding Editor-in-Chief of Prevention and Treatment Magazine (the APA electronic journal), is on the Board of Advisors of Parents Magazine, and is Chairman of the Scientific Board at Foresight, Inc.
Seligman jelas menggunakan psikologi untuk menggapai kebahagiaan dengan pendekatan dan studinya, mengingat dimasa lampu pendekatan dan studi untuk mengoptimalkan kebahagiaan manusia itu titik berangkatnya dari kasus-kasus sakit mental atau hal-hal yang bersifat negatif.
Keduanya, baik Byrne dan Seligman memang tergolong menampilkan buku kategori “Self Help”. Namun Seligman tidak bertujuan menjadikan manusia “tuhan”. Byrne menjadikan manusia “berkuasa” terhadap sesuatu atau memiliki “kontrol” terhadap dirinya dan orang lain, Seligman tidak memiliki tujuan tersebut. Jika tujuan Seligman tercapai paling tidak orang-orang terbantu, namun jika tujuan Byrne tercapai maka dunia dipenuhi orang-orang yang bisa disebut sebagai “CONTROL FREAK”.
Message:
Buku-buku yang mendorong orang untuk mengontrol orang lain dan mendapatkan apa yang diinginkan lebih laku dari pada buku-buku yang dapat menolong dirinya. Lebih parahnya, buku seperti Alkitab yang jelas menggariskan pertolonganku hanya dari Tuhan makin tidak diminati.
Manusia memang diperlengkapi untuk dapat bangun dari masalahnya, namun tidak semua masalah Tuhan ijinkan untuk diselesaikan oleh manusia itu sendiri. Bandingkan cerita tentang Yakub. Dia (Yakub) sebenarnya sudah dinubuatkan oleh Tuhan (baca: Kejadian 25:29-34) bahwa ia akan lebih kuat dari abangnya, namun apa yang ia lakukan adalah menipu. Kemudian, melalui dukungan ibunya ia mengambil “hak kesulungan” milik abangnya yang seharusnya ia tahu bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang dipertaruhkan. Ia melakukan sesuatu sebelum apa yang Tuhan akan lakukan dalam hidupnya.
Questions to Ponder:
Many people are using their mind to control and their mind show themselves as a control freak. So, are we going to fulfill His plan by our own doing or God’s doing? Are we going to ask God to lead and control or we are the one control everything?
Sumber:
Pertanyaan dari seorang pemuda tentang buku The Secret.
Wikipedia
Bible (NIV)
Laurie Polich, Creative Bible Lesson from the Old Testament, Zondervan Publishing House, Grand Rapids Michigan, 1998, p. 19-21