Ketika saya mengikuti sebuah kebaktian dalam bahasa Inggris dan mengikuti tata ibadahnya yang menggunakan pengakuan iman Nicene (Nicene Creed). Disitu saya tersentak dengan salah satu kalimat (perhatikan kalimat yang saya hitamkan)
…We believe in one Lord, Jesus Christ,
the only Son of God,
eternally begotten of the Father,
God from God, light from light,
true God from true God,
begotten, not made,
of one Being with the Father;
through him all things were made.......
Saya langsung mengerti, pantesan orang non-Kristen salah sangka dengan menyatakan bahwa Allah kita beranak-pinak. Terjemahan “begotten of the Father“seolah-olah memberikan keabsahan bagi orang orang yang tidak mengerti kata-kata tersebut. Alister E. McGrath, salah satu pakar sejarah Kristen yang sangat disegani karena penjelasannya yang komprehensif dan objektif menyatakan, “The vocabulary is clumsy, reflecting the fact that the Greek words involved (gennesis….) are difficult to translate into modern English.[1]
Jika kita memperhatikan kata yang digunakan “gennesis” itu secara literal diperguna-kan dalam Matius 1:18 dan Lukas 1:14 yang dapat diartikan dilahirkan, lahir, kelahiran.[2] Kata ini digunakan menurut konteks yang menceritakan tentang kelahiran Yesus, namun tidak memberikan keterangan apapun tentang “lahir dari Bapa“ (“begotten of the Father“). Spiros Zodhiates menyatakan bahwa,
The designation of this relationship by words with a temporal notion has troubled theologians, who have proffered various explanations. Origen understood this referring to the son’s relationship within the Trinity and was the first to propose the concepts of eternal generation. The Son is said to be eternally begotten by the Father. Others have viewed the language more figuratively and connected it with Christ’s role as messiah. Upon Christ exaltation to the father’s right hand, God is said to have appointed Christ as a king.[3]
Untuk mengerti hubungan Yesus dengan Bapa kita perlu kembali melihat apa yang dinyatakan oleh Yohanes 1;1-3, 14, 18.
“Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan
Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu di jadikan
oleh Dia
dan
tanpa Dia
tidak ada suatu pun yang telah dijadikan….
Firman itu telah menjadi (egeneto) manusia
dan
diam di antara kita,.….
Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah;
tetapi
Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa,
Dialah yang menyatakan-Nya”
Kalimat-kalimat diatas sedemikian jelas bagi kita untuk mengetahui mengetahui hubung-an Yesus, yang adalah Firman dengan Allah (Bapa). Namun bukan itu saja, kata “Tunggal” (monogenes) merepresentasikan keunikan Yesus sebagai “Yang Satu-Satu-nya“ (The Only One). Kata “Monogenes” memiliki akar kata “monos“ yang artinya satu-satunya, “genos” yang artinya macam, kelas dan geno yang berasal dari kata “ginomai”, menjadi (Lihat “Firman itu telah menjadi manusia” ay. 18). Kata “genos” ini berbeda dengan kata “gennao”yang merupakan akar kata “lahir, diperanakkan, menimbulkan/ menyebabkan atau diciptakan“.[4] Jadi disini ada kesalahan identifikasi kata “genes“ dengan menyatakan asal katanya dari “gennao“ dan bukannya “genos“. Kata “genos“ merupakan kata yang menjelaskan statusnya sebagai “Anak“ (huios) yang dimiliki-nya, bukan karena proses yang menjadikannya anak (tennon).[5] Jadi, kata “genos“ menjelaskan kepada kita keunikan Kristus dalam status, pangkat atau martabatnya sebagai Anak Allah yang menyatakan diriNya dalam sejarah keselamatan manusia.
Kesimpulan dan Saran
1. “Begotten of The Father” merupakan terjemahan yang sangat tidak tepat bagi orang-orang non-Kristen dan kurang tepat bagi orang-orang Kristen yang tidak diperlengkapi dengan arti dalam bahasa Inggris klasik atau Yunani. Walaupun demikian, secara implisit atau eksplisit makna rohani atas hubungan Allah dengan Yesus menjadi suatu yang tidak diragukan lagi oleh kebanyakan yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan. Lagipula, pengakuan Nikea tidak saja menyatakan "begotten of the father", namun kata sebelumnya dijelaskan tentang hubungan keduanya yaitu "eternal", pada masa kekal. Kemudian dijelaskan dalam kata-kata selanjutnya "begotten, not made", "of one" dan "through him all things made" (bandingkan kembali dengan Yohanes 1;1-3)
2. Secara literal kata “Begotten” tidak merujuk kepada Yesus yang lahir dari Bapa, namun kelahiranNya sebagai manusia di dunia (baca: Matius 1:18 dan Lukas 1:14).
3. Kata “genos” bukan “gennao”; “Huios“ bukan “teknon“ yang menyatakan kepada kita bahwa Yesus Kristus (Firman) adalah Allah sejak mulanya dan menjadi Anak Allah dalam penyataanNya.
4. Berusahalah untuk tidak terpaku pada terjemahan tertentu. Gunakanlah terjemahan-terjemahan lainnya sebagai pembanding, terutama terjemahan atau buku-buku yang membantu kita melihat kedalam bahasa aslinya (Ibrani atau Yunani).
5. Sadari dan akuilah bahwa ada keterbatasan bahasa, perkembangannya (bahasa) dan pengetahuan kita dari makna yang ditulis dalam Alkitab.
Note:
Jika memungkinkan saya akan meng-update tulisan ini berdasarkan pembelajaran dan masukan-masukan yang ada. Namun perlu diperhatikan bahwa tulisan ini tidak bertujuan untuk perdebatan atau penjelasan yang sangat panjang. Mengingat tujuan penulis adalah menyederhanakan jawaban agar dapat dimengerti oleh pembaca blog ini. Terima kasih.
[1]Alister E. McGrath, Christian Theology, An Introduction, 2nd ed., Cambridge, Massachusetts: Blakwell Publishers Inc., 314.
[2]Spiros Zodhiates, The Complete Wordstudy Dictionary, p. 365
[3]Spiros Zodhiates, The Complete Wordstudy Dictionary 364
[4] Spiros Zodhiates, The Complete Wordstudy Dictionary, p.995-996
[5] Alkitab dalam bahasa Yunani membedakan “Anak” (Huios) dengan “anak“(Teknon). “Yesus tidak pernah memkai kata anak, “teknon” sebagaimana orang-orang percaya (Yohanes 1:12, etc.)”. Spiros Zodhiates
3 komentar:
Setelah saya baca 2 postingan bang john,yang pertama mengenai makna dari kata "duduk disebelah kanan Bapa" serta "Yesus:diperanakkan atau Anak Tunggal?" ternyata semua ini hanya masalah dari tata bahasa, yang hanya akan bisa dipahami oleh kalangan orang tertentu saja, dalam arti yaitu orang-orang yang sudah memepelajari Alkitab secara akademisi seperti bang john, karena ini menyangkut grammar dari bahasa itu sendiri serta pola bahasa itu sendiri yang tidak bisa ditelan2 bulat saja untuk memaknainya, oleh karena itu tak heran bagi mereka (non-kristen)yang tetap tak bisa memahami namun tetap berbicara banyak. satu hal lagi yg ingin saya tanyakan bang john, mengapa waktu yesus disalib, ada beberapa kata2 yang dilontarkan Yesus kepada Bapa di surga, yang seakan-akan mencerminkan tentang adanya 2 kepribadian masing2 tersendiri, misal, seperti Yesus berkata "Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" lalu " di dalam tangan-MU kuserahkan nyawaKu), thx ya bang GBU
Terima kasih atas komentarnya, d3ni.Nah, pembaca ada informasi terbaru tentang hal ini:
Pertama, email dari salah satu pendeta yang biblikanya sangat kuat dan pengarang buku dalam bahasa Inggris. Ia mengatakan:
"English "begotten" means the Father is source of the being of the Son. The Son of the Father always existed. So it does not mean that he had a beginning - like a birth. The Creed says "eternally begotten". This means he had no beginning but that the Father was the source of his life for ever. (D.A)
Kemudian dari Pendeta di Inggris, penterjemah Alkitab, missionaris, pengarang buku, dan orang yang sangat saya segani dalam pengetahuan Alkitabnya:
Re 'begotten of the father', this word is not used in modern English. The meaning in the creed is simply that Jesus is the Son of God. This is meant spiritually, not physically. So it is the same as 'diperanakkan', which also is to be interpreted spiritually. But this does not mean we do not take it seriously. Jesus really is the Son of God, and was from the beginning of the world. He was conceived by the Holy Spirit and then born of the Virgin Mary, without a human father being involved. (D.L.B)
Maaf, saya perlu menjaga kerahasiaan sumber dengan memberikan inisial tertentu. Namun, sumber ini sangat dapat dipercaya. Thank you.
Disini saya tambahkan lagi keterangan tentang begotten the Father,
Pertama dari English Literature Teacher, initial P.R dari Inggris:
'Begotten of the Father' means 'born of the father'. Begotten is an old word that is rarely used in modern English but it basically means that Christ was “born” of his Father (God) rather than Joseph. I hope this answers your question?
Kedua, dari dosen Theological Seminary, J.R
Well, begotten is an older form of English, which is found in the "King James Authorised" Bible. It does mean "diperanakkan" I reckon, and is used of ordinary parents having children. However it is not necessarily the best word for what is said about Christ, and is not found in all the newer English translations of the Bible, such as the NIV. Of the words that used to be translated "begotten", in the NIV monogenes is translated "one and only" (John 1:14,18, 3:16, 18, Hebrews 11:17, 1John 4:9), and prototokos is translated "firstborn" (Colossians 1:15,18, Hebrews 1:6, Rev.1:5 and other verses). Why is Christ called "firstborn"? One explanation relating to Colossians 1:15 "firstborn over all creation" is that Jesus' status over all creation is being compared to the privileges and rights of the firstborn son in a family in Biblical society, that is, Christ has priority, pre-eminence and sovereignty over all (Col.1:16-18 - "that in everything he might have the supremacy"). Notice that he is also the "firstborn" from among the dead (1:18). In any case, when compared with the rest of the New Testament, it's clearly not to be taken to mean that Christ was not there from the beginning. He is eternal God (John 1:1-3).
Ketiga, dari sorang Reverend ddari Inggris, M.W
'Begotten' is old-fashioned English that isn't used these days; it is the 'past participle' of the verb 'beget', which means to produce a child. Thus in the King James version, you can read Abraham begat Isaac and Isaac begat Jacob etc.
The Nicene Creed is confirming that Jesus is the Son of the Father. But the word immediately before 'begotten' is crucially important. Jesus was eternally begotten, meaning that, although he is the Father's Son, there hasn't been a moment in time or eternity when Jesus didn't exist. I.e. there hasn't been a period when only the Father existed and after which there was also the Son. Although Jesus was born as a human being on earth, in the Godhead, although he has the position of Son to the Father, he was never similarly 'born', he has always 'been'.
A few lines further in the Creed the emphasis changes a little, saying he was 'begotten, not made'. The emphasis here is that Jesus was not created by God's hands, like a skilled craftsman could produce something wonderful. Jesus is so close to God (born of God) that he is actually one with him. He wasn't created by him and therefore somehow separate and secondary. He has a primary place, equal with the Father (and with the Holy Spirit).
The message of the Creed is thus: Always the Father's Son, but never born and certainly not created.
I hope this helps!
Kembali saya mengucapkan terima kasih atas ketiga teman yang membantu saya menjelaskan arti "begotten fo the Father". Hal ini membuat pembaca dan saya semakin jelas. Saya memuji Tuhan untuk semua ini. He is God of languages. May God helps every reader of this blogg to understand HIS truly meaning.
Sometimes some people called me P'J, others called me, B'John. But i still the same John. Remember, it's not only about the words or language that we talked in this blog but also our relationship with Him and how we could understand His language by reading His Words (Bible)
Posting Komentar