Minggu, 19 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Apa yang kita harus ketahui ketika kita tampil?
Tampil walau beresiko. Mc Manus menyatakan, ‘if heaven had an advertising section. It would be in a full page ad that read “Wanted: Risk Takers for God”.’ Pernyatan ini benar karena Yonatan memberikan teladan kepada kita bahwa ia tidak saja berani tampil, namun ia juga tahu akibat dari tindakannya. Ia tahu apakah tindakannya akan mendatang-kan kebaikan atau akibat yang buruk bagi kehidupannya mengiring Tuhan. Ada banyak orang mau mengikut Yesus tapi tidak mau memikul salib, tidak mau menanggung resiko apapun bagi orang percaya. Teladan yang lainnya adalah Matius, si pemungut cukai. Matius 9:9 menjelaskan, “Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.“ Ia tahu bahwa pekerjaannya bukan saja menarik pajak, namun juga menarik ke-untungan yang lebih banyak dari pajak yang harus ditarknya. Matius sedang berada di kontor pajak saat ia dipanggil oleh Tuhan. Berada diantara pemungut pajak lainnya tidak ada alasan untuk Matius mengikut Tuhan Yesus. Ia bisa memilih berada dalam “comfort zone” atau “status quo”. Ia bisa memilih untuk berada bersama pemungut pajak lainnya karena ia tidak mau disebut ”sok suci“ atau ia memilih pekerjaan demikian karena “sudah terlanjur”. Ia sudah menerima cercaan dan penolakkan dari orang-orang sekitarnya, bahkan ia tidak diperbolehkan untuk masuk ke sinagoge (bait Allah) pada masa itu. Ada orang yang menganggap dirinya telah menjadi orang yang jahat dan pendosa sehingga mereka menganggap bahwa tidak ada gunanya bertobat dan kembali dengan mengikuti Yesus Kristus. Mc Manus menyatakan kepada kita,”…if we want to live life to fullness, we must be willing to trust God and risk everything.” Karena itu jika kita telah mengambil “resiko” untuk hidup dalam dosa dan berada di-bawah penghukuman, mengapa kita tidak berani mengambil resiko untuk menampakkan diri untuk melakukan kebenaran? Are we going to follow our sinful nature or follow God faithfully? Take the risk (cross) and follow Him.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar