Rabu, 29 April 2009
Adam and Science
Selasa, 28 April 2009
Numbers and Possibility
Rabu, 22 April 2009
Kritik terhadap Kebiasan-Kebiasan Tidak Baik Jemaat di dalam Ibadah Gereja
Berikut kebiasan-kebiasaan tidak baik di dalam gereja yang perlu dikritisi:
1. Tukar uang persembahan sebelum masuk gereja. Tukar uang bisa memberikan kesan kurangnya keikhlasan dan persiapan terhadap apa yang ingin diberikan kepada Tuhan pada tiap minggunya.
2. Makan Permen. Alasan mengantuk membuat orang sudah mempersiapkan permen sebelum masuk gereja. Kebiasaan ini adalah tanda ketidaksiapan sikap kita menghadap Tuhan dengan konsentrasi penuh dan memilih untuk bergantung pada “permen”. Makan permen sebenarnya juga dapat mengganggu orang lain sesaat karena mencuri perhatian saat membuka pembungkusnya.
3. Berpusat pada berkat. Ada jemaat yang memilih untuk pergi ke warung atau keluar gereja sebentar untuk minum, merokok, berbicara diluar dengan teman atau berbicara lewat telpon namun saat ibadah yang dianggap penting, yaitu Doa Berkat, maka dengan tergopoh-gopoh jemaat kembaali masuk ke gereja.
4. Ngobrol. Contoh: Dari chatting pake sms, blackberry, ngobrol berdua dengan orang yang berada disamping, sampai “berdiskusi” (empat orang) pada saat ibadah.
5. Ibadah dan Event organizer. Ibadah tertentu dianggap bisa diatur lebih menarik sehingga pendeta perlu diatur oleh EO pada saat suatu acara tertentu.
6. Tidak meenyelidiki Firman Tuhan. Ada kecenderungan jemaat yang membuka Alkitab saat pembacaan bersama dimulai lalu menutupnya saat pembacaan selesai. Tidak seperti jemaat di Berea yang menyelidiki kebenaran ketika membaca Alkitab, jemaat kini cenderung focus pada uraian atau penjelasan pendeta. Hal ini tidak saja menyebabkan jemaat tidak bertumbuh dalam pembacaan Firman yang bermakna, namun juga jemaat tidak dapat mengadakan “cross check” terhadap kebenaran isi pemberitaan yang disampaikan oleh pendeta.
7. Mengantuk. Mengantuk saat Firman Tuhan disampaikanoleh pendeta, namun sebaliknya kembali segar saat Firman Tuhan selesai disampaikanoleh pendeta. Ada yang menaruh tangan di bangku depan dan mulai tidur, ada yang tampak membaca Alkitab tapi tertidur, bahkan ada yang menengadahkan kepalanya ke atas sambil membuat “kawah” disekitar mulutnya dan liurpun siap mengalir.
8. Datang terlambat. Dari macet, masalah parkir sampai anak yang sulit dibangunkan saat pergi ke gereja sering menjadi alasan keterlambatan ke gereja.
9. Pulang sebelum waktunya. Kecenderungan ini terjadi karena jemaat tidak mengatur waktunya dengan baik. Waktu ibadah sebaiknya diatur untuk ibadah bukan untuk hal-hal yang lain.
10. Cara berpakaian. Ada gereja yang punya “norma” kerapihan berdasarkan “jas” (untuk pria) yang dipakai saat datang sebagai jemaat bahkan saat ia bertugas sebagai kolektan atau berstatus majelis. Ada lagi kecenderungan jemaat yang menganggap ke gereja seperti rumah sendiri . Ia mengaanggap Tuhan melihat hati, jaid tida apa-apa kalau ke gereja dengan memakai kaos.
11. Tempat duduk. Ada jemaat yang menganggap semua tempat duduk layak di duduki walau sudah diatur untuk acara tertentu. Ada yang terlambat lalu dengan tenang berjalan melewati banyak orang yang sedang menikmati ibadah dan duduk di depan. Ada yang memberikan “tempat duduk” untuk tas yang dibawanya. Kadang ini cukup menganggu terutama ketika tempat duduk sudah hamper penuh terisi.
12. Hakim-hakim gereja. Ada jemaat yang memutuskan bahwa ia tidak mendapat berkat di gereja tersebut. Mulai dari masalah dalam pujiannnya, khotbahnya, pendetanya, majelisnya sampai pada masalah Roh Kudusnya.