Senin, 13 April 2009
Membasuh Kaki – Washing Feet (Bag. 6)
Pengamatan di lapangan:
Ada beberapa pengalaman yang telah saya lalui beberapa tahun terakhir ini. Setidaknya saya mendapati 3 kelompok pemuda/I yang pernah mengalami pembasuhan kaki.
Kelompok pertama terdiri dari pemuda/I gereja di desa. Setelah membaca bagian Firman Tuhan tentang membasuhi kaki, maka mereka mengalami pencucian kaki dan mereka tampak merasa kaget hal itu terjadi dengan mereka. Sayangnya respon itu tidak ditelusuri lebih lanjut dalam percakapan.
Kelompok kedua terdidi dari pemuda/I perkotaan. Mereka berjumlah 8 orang. Mereka adalah orang-orang yang terlibat aktif dalam kegiatan gereja. Bahkan lima (5) diantaranya berada dalam asrama yang dipimpin oleh pendeta gereja. Setelah mereka mengikuti drama tentang hari-hari terakhir Yesus, penjelasan singkat secara lisan tentang maksud pembasuhan kaki, maka merekapun melihat pembasuhan kaki didemonstrasikan di hadapan mereka. Hasilnya, keseluruhan dari mereka menyatakan bahwa mereka merasa tersentuh dengan apa yang mereka lihat. Ternayat beberapa dari mereka pernaha mengalami hal yang serupa.
Kelompok ketiga terdiri dari sepuluh (10) pemuda. Setelah mereka mengikuti drama tentang hari-hari terakhir Yesus, penjelasan singkat secara lisan tentang maksud pembasuhan kaki, maka merekapun mengalami pencucian kaki. Hasilnya, 3 orang menyatakan bahwa mereka merasakan tidak enak, dan merasa tidak sopan karena orang yang berkedudukan lebih tinggi dari mereka telah membasuh kaki mereka. 1 orang menyatakan”tidak peduli” karena Ia pada dasarnya tidak percaya kepada Yesus, 1 orang merasa tersentuh, 1 orang merasa kaget dan merasa diperlakukan secara terhormat, 1 orang hanya menyatakan bahwa ia “biasa” mengalaminya di gerejanya, 2 orang lainnya menyatakan bahwa ini mereka merasa “aneh” .
Saya juga berkesempatan bertemu dengan salah satu pemimpin rohani yang melakukan hal serupa di kelopok kecilnya dan mendapati bahwa orang-orang yang dilayaninya tampak belum siap mengalami pembasuhan kaki.
Salah satu kesaksian dari seseorang yang pernah mengalami pencucian kaki menyatakan kepada saya bahwa terjadi sesuatu yang kurang ia dapat hayati. Ia menyatakan bahwa pada saat salah satu pemimpin rohaninya membasuh kakinya, pemimpin rohaninya menyatakan, “saya tahu bahwa kamu sudah menunggu-nunggu saya melakukan hal ini dan kamu tentu senang saya melakukannya bagi kamu”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar