Selasa, 14 Juli 2009

Berbagai Cara Hikmat Bekerja

Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,… Amsal 1:24-25 Ada banyak orang bertanya, “bagaimana saya mendapatkan hikmat?” Namun mungkin sedikit orang bertanya, “bagaimana hikmat bekerja?”. Ada beberapa orang yang sangat mencintai hikmat bagai filsuf-filsuf modern. Sementara itu ada orang yang mengejar hikmat dalam pepatah-pepatah kuno, wejangan-wejangan tempoe doloe sampai dongeng-dongeng kuno. Amsal 1:24-25 setidaknya menampilkan 4 cara hikmat bekerja, pertama memanggil; kedua, uluran tangan untuk menolong di ayat 24; ketiga, nasihat dan keempat, teguran di ayat 25. Tapi apakah respon kita terhadap cara hikmat bekerja? Kita menolak ketika dipanggil, tidak menghiraukan ketika uluran tangan datang kepada kita, mengabaikan nasihat dan tidak mau menerima teguran. Jelas sekali cara hikmat bekerja menuntut kita untuk mau menerima panggilan, mau menerima uluran tangan, tidak mengabaikan nasihat dan mau menerima teguran. Dan jika kita tidak siap menerima hikmat maka ia tidak akan bekerja dalam kehidupan kita. Ayat ini juga memperjelas bagi kita bahwa Allah dalam hikmatNya telah mengulurkan tangan untuk keselamatan kita melalui Yesus Kristus. Inilah yang disebut Paulus sebagai hikmat Allah (1 Korintus 1:18-31). Pertanyaannya bagi kita sekarang adalah: Kalau kita sudah menerima uluran tangan Tuhan melalui Yesus Kristus, apakah hidup kita telah menerima panggilan, nasihat dan teguranNya? Doa: Ya Tuhan, lembutkan hati kami agar mau menerima panggilan, uluran tangan, nasihat dan teguranMu. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Tidak ada komentar: