Minggu, 12 Juli 2009

Hikmat ada diantara kita

Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, diatas tembok-tembok ia berseru-seru, didepan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya. “Berapa lama lagi, hai orang yang tidak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar pada pencemooh, dan orang bebal benci kepada penhgetahuan? Amsal 1:20-22 Ketika membaca ayat ini mungkin kita teringat akan ucapan yang yang mengatakan, “hati-hati tembokpun bertelinga”. Ucapan ini bermaksud mengingatkan agar kita berhati-hati karena apa yang kita bicarakan pada saat itu mungkin dapat terdengar oleh orang lain. Penulis Amsalpun sebenarnya menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa kiasan. Namun, ia bukan sedang mengingatkan kita untuk berhati-hati karena apa yang kita bicarakan nanti bisa terdengar oleh orang lain, melainkan ia ingin menyatakan bahwa hikmat akan menyertai orang yang takut akan Tuhan. Ia tidak ingin menimbulkan rasa kuatir, takut atau curiga melainkan menegaskan keberadaan Tuhan yang selalu bersama orang-orang yang takut akan Dia. Orang-orang yang tidak takut akan Tuhan mendapati kesulitan untuk menemukan mana jalan Tuhan dan yang mana yang bukan jalan Tuhan. Mereka sering dipengaruhi oleh keadaan, lingkungan sekitar, pencemooh dan orang-orang yang bebal yang membenci pengetahuan. Kalau mereka mendapatkan halangan maka mereka akan mundur dan tidak menjadikan halangan tersebut bagian dari pengajaran untuk mendapatkan hikmat dari Tuhan. Kalau mereka bertemu dengan pemuka-pemuka kota, orang-orang terpelajar, pemimpin-pemimpin maka mereka tidak memandang penting apa yang mereka ucapkan. Mereka adalah orang-orang yang mengandalkan pemikirannya sendiri , tidak belajar dari pengalaman, mudah menerima keadaan yang menjadikan mereka hanya sebagai pencemooh dan orang bebal. Bagaimana dengan keadaan anda hari ini? Apakah Tuhan mengajarkan hikmatNya pada anda hari ini? Adakah situasi yang demikian sulit bagi saudara untuk menemukan jalan yang Tuhan kehendaki? Apakah anda siap mendengar Tuhan yang menuntun melalui hikmat yang diberikanNya? Tahukah anda bahwa Tuhan dan hikmatNya sangat dekat dengan anda?

Tidak ada komentar: