Kamis, 16 Juli 2009

Takut akan Tuhan itu Pilihan

Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan Tuhan, tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,.. Amsal 1:29-30 Cinta itu memilih. Apakah anda setuju atau tidak? Setidaknya sebagian orang-orang yang “cukup dalam” memahami arti cinta akan mengerti maksud kata-kata ini. Lalu ada pernyataan demikian, “Perasaan itu pilihan”. Setidaknya sebagian orang yang tidak mengalami gangguan dalam perasaannya dan menggeluti psikologi akan setuju dengan pernyataan ini. Namun apakah tidak mencintai berarti membenci dan jika tidak merasa senang juga berarti membenci. Jawaban untuk semua itu terlalu dini (awal), bukan? Kita tidak dapat memberi kesimpulan begitu cepat dan menghubungkan segala sesuatu dengan kebencian. Demikian juga Firman Tuhan yang menjadi dasar hari ini. Penulis Amsal mengungkapkan “…mereka benci kepada pengetahuan”. Coba anda bayangkan jika kita diperhadapkan untuk memilih, apakah yang kita perlukan? Uang, kuasa atau pengetahuan? Kalau kita berkata, “Tentu Uang!” Jawaban itu salah. Ada banyak orang yang punya uang, namun sebenarnya tidak pernah memilih. Mengapa demikian? Karena mereka tidak dapat membedakan antara kebutuhan dan kenginan. Pilihan yang didasarkan uang seringkali “membabi buta”. Mereka menggunakan kata “pilihan” untuk memiliki segala sesuatu yang mereka inginkan. Lalu bagaimana dengan kuasa? Pernahkah kita bertemu dengan orang yang haus akan kuasa merasa puas dan memilih untuk menerima kekalahannya? Itu sebabnya penulis Amsal berbicara tentang pengetahuan yang mendatangkan hikmat bagi seseorang untuk memilih. Seseorang yang membenci pengetahuan dijabarkan sebagai orang yang selanjutnya “tidak memilih takut akan Tuhan”, ay. 29. Mengapa demikian? Karena orang tersebut membenci pengetahuan. Seperti orang yang sedang “dimabuk asmara” ia tidak lagi merasa perlu mengetahui siapakah pasangannya yang sesunguhnya. Ia tidak mau menerima nasihat dan menolak teguran, ay. 30. Jadi sebelum kita memilih untuk tidak takut akan Tuhan, tanyakan pada diri kita masing-masing, apakah kita sedang membenci pengetahuan? Apakah yang kita ketahui sudah merupakan kesimpulan untuk hidup tanpa takut akan Tuhan? Apakah segala sesuatu yang kita pilih di dasari oleh takut akan Tuhan? Doa: Tuhan ajar aku untuk mencintai pengetahuan yang Kau berikan. Sehingga aku selalu memilih dalam takut akan Tuhan.

Tidak ada komentar: