
Jumat, 31 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Apa maksudnya dengan berbeda?
Stand out not Fit in
Pertumbuhan iman seseorang yang semakin kuat menajamkan tujuan hidup Kristen dan mengubah sikap yang “menyesuaikan diri” menjadi sikap “berdiri teguh”. Seseorang yang tampil berbeda akan menunjukan kesetiaan dan komitmentnya terhadap kebernaran. Karena itu tidak ada rencana “B“ kalau mereka gagal, ditolak, dibenci, dijauhi, dihkianati bahkan didera atau disiksa sekalipun. Bagi mereka ketaatan bukanlah sebuah pilihan dari berbagai alternatif yang ada, namun sebuah sikap ketika kita dituntut oleh Tuhan Yesus untuk mempertanggung-jawabkan imannya. H.G.Bishop Youssef menyatakan, ’Murid-murid Yesus memberi kita teladan karena mereka tidak saja menyerahkan hidupnya namun juga nyawanya bagi Yesus. Mereka bersedia untuk mati karena Yesus dan men-capai satu tujuan “masuk ke dalam kebahagiaan bersama Tuhannya” (Matius 25:21)’.
Jumat, 24 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Tampil menurut kehendakNya.
Berani tampil beda bukan bertujuan untuk sebuah popularitas atau agar orang-orang mulai memperhatikan kita. I Samuel 14:9 – 13 menyatakan demikian: 9Apabila kata mereka kepada kita begini: Berhentilah, sampai kami datang padamu, maka kita tinggal berdiri di tempat kita dan tidak naik mendapatkan mereka,10tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita." 11Ketika mereka keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang Filistin itu: "Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunyi."12Orang-orang dari pasukan pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya: "Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu." Lalu kata Yonatan kepada pembawa senjatanya: "Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel."13Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya.
Dari ayat-ayat diatas setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan saat mana Tuhan menginginkan kita untuk tampil. Bahkan, prinsip inipun berlaku saat kita harus memutuskan perkara yang sangat sulit:
1. Allah memberikan kita hikmat untuk memutuskan sesuatu. Hikmat bekerja dalam diri
saat kita memintanya kepada Tuhan. Hikmat bekerja saat kita melihat kemungkinan
itu dapat terjadi karena Tuhan (“sebab kalau demikian Tuhan telah menyerahkan
mereka...“ ay. 10)
2. Allah memberikan tanda yang sangat jelas jika kita menunggu waktu Tuhan. Kita
diminta untuk percaya Tuhan sedang bekerja dan berserah kepadaNya (“Itulah
tandanya bagi kita“ ay. 10)
Rabu, 22 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Tampil karena Allah juga melakukannya.
Ibrani 12:2 menyatakan, “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Allah punya banyak alasan untuk berada di surga dan bukan di dunia yang sudah berdosa ini. Ia melakukannya karena Allah ingin menyatakan diriNya kepada kita. Allah ingin menampakkan diriNya agar manusia dapat mengetahui dan mengenal Allah secara nyata dalam dunia.
Jika Allah sendiri menyatakan diriNya di dunia nyata, tidakkah seharusnya manusia menampakkan diriNya didunia?
Senin, 20 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Tampil karena Allah menginginkan kita untuk tampil.
1 Samuel 14:8 Kata Yonatan: "Perhatikan, kita menyeberang ke dekat orang-orang itu dan memperlihatkan diri kepada mereka...“
Saya kemarin brangkat menuju dari rumah menuju Telkom. Di perjalanan saya melihat spanduk: “Wujudkan Impianmu – The Perfect World - Gratis main selamanya”. Kita dapat menduga bahwa itu iklan online game. Namun pertnyaannya, jika kita dilatih untuk memiliki dunia impian dan itu berlangsung seumur hidup, apakah itu berarti pemain game tersebut akan sering berada dalam dunia imajinasi? Lalu bagaimana dengan dunia realita mereka?
Kehidupan orang-orang saat ini diliputi oleh dunia fiksi, baik dari buku-buku (New Earth) maupun tontonan di TV dan Bioskop (Collin Farrel – New World). Secara tidak sadar teknologi telah membawa kita dari realita ke dunia maya, sebaliknya dunia maya ke dunia nyata. Sementara itu Alkitab masih mengajarkan kepada kita dua hal, pengharapan terhadap kerajaan Allah di surga dan bagaimana mendatangkan kerajaan Allah di dunia. Alkitab menjelaskan kerajaan Allah yang bukan dari dunia dan itu bukanlah sebuah imajinasi tapi pengharapan yang pasti. Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa “datanglah kerajaanMu” karena dunia nyata yang semakin jahat dan dipenuhi oleh realita kemiskin-an, ketidakadilan, dosa, dan penderitaan. Karena itu pastikan bahwa Allah ingin anda tampil ditengah dunia ini. Seseorang tampil biasanya karena kepercayaan dirinya, namun Yonatan tampil karena Ia percaya bahwa Allah menginginkannya untuk memperlihatkan diri kepada orang Filistin. Setidaknya ada dua peristiwa saat Allah menginginkan kita untuk tampil dihadapan dunia:
1. Ketika kita percaya kepada Yesus. Peristiwa ini merupakan saat kita meninggalkan dosa dan menyerahkan diri kita kepadaNya. Saat dimana Allah ingin kita tampil adalah saat dimana kita menyerahkan kehidupan kita kepadaNya (Contoh: pengakuan dosa dan percaya kepadaNya, Sidi). Tampil disini dalam pengertian hubungan pribadi antara kita dengan dia. Allah tidak ingin kita menyembunyikan dosa. Ia ingin kita datang mengakui percaya dan terus di diperbaharui di dalamnya. Hal ini hanya dapat dimungkinakan jika kita datang kepadanya, menampilkan siapa sesungguhnya kita dengan jujur dan takut padaNya.
2. Setelah kita percaya kepada Yesus merupakan saat kita bersaksi atas apa yang Tuhan sudah kerjakan bagi kita. Allah menginginkan semua anak-anakNya bersaksi. Pertanyaanya, apakah sudah bersaksi hari ini?
Minggu, 19 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Apa yang kita harus ketahui ketika kita tampil?
Tampil walau beresiko. Mc Manus menyatakan, ‘if heaven had an advertising section. It would be in a full page ad that read “Wanted: Risk Takers for God”.’ Pernyatan ini benar karena Yonatan memberikan teladan kepada kita bahwa ia tidak saja berani tampil, namun ia juga tahu akibat dari tindakannya. Ia tahu apakah tindakannya akan mendatang-kan kebaikan atau akibat yang buruk bagi kehidupannya mengiring Tuhan. Ada banyak orang mau mengikut Yesus tapi tidak mau memikul salib, tidak mau menanggung resiko apapun bagi orang percaya. Teladan yang lainnya adalah Matius, si pemungut cukai. Matius 9:9 menjelaskan, “Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.“ Ia tahu bahwa pekerjaannya bukan saja menarik pajak, namun juga menarik ke-untungan yang lebih banyak dari pajak yang harus ditarknya. Matius sedang berada di kontor pajak saat ia dipanggil oleh Tuhan. Berada diantara pemungut pajak lainnya tidak ada alasan untuk Matius mengikut Tuhan Yesus. Ia bisa memilih berada dalam “comfort zone” atau “status quo”. Ia bisa memilih untuk berada bersama pemungut pajak lainnya karena ia tidak mau disebut ”sok suci“ atau ia memilih pekerjaan demikian karena “sudah terlanjur”. Ia sudah menerima cercaan dan penolakkan dari orang-orang sekitarnya, bahkan ia tidak diperbolehkan untuk masuk ke sinagoge (bait Allah) pada masa itu. Ada orang yang menganggap dirinya telah menjadi orang yang jahat dan pendosa sehingga mereka menganggap bahwa tidak ada gunanya bertobat dan kembali dengan mengikuti Yesus Kristus. Mc Manus menyatakan kepada kita,”…if we want to live life to fullness, we must be willing to trust God and risk everything.” Karena itu jika kita telah mengambil “resiko” untuk hidup dalam dosa dan berada di-bawah penghukuman, mengapa kita tidak berani mengambil resiko untuk menampakkan diri untuk melakukan kebenaran? Are we going to follow our sinful nature or follow God faithfully? Take the risk (cross) and follow Him.
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Keberanian untuk bertindak.
1 Samuel 14: 10 tetapi apabila kata mereka begini: Naiklah ke mari, maka kita akan naik, sebab kalau demikian TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan kita. Itulah tandanya bagi kita." 11Ketika mereka keduanya memperlihatkan diri kepada pasukan pengawal orang Filistin, berkatalah orang Filistin itu: "Lihat, orang-orang Ibrani keluar dari lobang-lobang tempat mereka bersembunyi."12Orang-orang dari pasukan pengawal itu berseru kepada Yonatan dan pembawa senjatanya, katanya: "Naiklah ke mari, maka kami akan menghajar kamu." Lalu kata Yonatan kepada pembawa senjatanya: "Naiklah mengikuti aku, sebab TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Israel."13Maka naiklah Yonatan merangkak ke atas, dengan diikuti oleh pembawa senjatanya. Orang-orang itu tewas terparang oleh Yonatan, sedang pembawa senjatanya membunuh mereka dari belakangnya.14Kekalahan yang pertama ini, yang ditimbulkan Yonatan dan pembawa senjatanya itu, besarnya kira-kira dua puluh orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang.
Keberanian Yonatan tidak berhenti hanya “apabila“ (ay.10) dan kata “naiklah“ (ay. 12), namun ia sungguh-sungguh melakukan tindakan untuk naik dan bertempur (ay. 13).
Di bagian lain Alkitab yaitu Filipi 4:8,9 menyatakan: 8Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 9Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Ada banyak orang menyusun rencana, strategi dan konsep namun tidak sanggup melaksanakan apa yang sudah dimulainya. Ada banyak orang memikirkan yang harus dipikirkan ketika mendapati masalah namun tidak menyertainya dengan tindakan. Alkitab mengajarkan kita untuk melakukan tindakan ketika kita mengetahi bahwa apa yang kita rencanakan dan pikirkan itu merupakan kehendakNya. Kita mungkin akan kehilangan saat yang penting dan genting untuk melakukan sesuatu sesuai kehendakNya, baik buat diri kita sendiri maupun orang lain di sekitar kita. Kesempatan untuk melakukan kehendak Tuhan mungkin tidak datang untuk ke dua kali, karena itu bertindaklah.
Kamis, 16 Oktober 2008
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Keberanian karena tanggungjawab. I Samuel 14: 1 menyatakan, “Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.”1 Samuel 14:7 “Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.“ Tiap hari kita menentukan apakah kita dipengaruhi atau mempengaruhi. Yonatan maju dengan berani karena ia menyadari bahwa peperangan dan kemenangan merupakan bagian dari tanggungjawabnya terhadap Tuhan dan bangsanya. Bukan itu saja, kondisi hati Yonatan mendorongnya untuk manju berperang. Sepatutnyalah kita menyadari bahwa keberanian kita untuk tampil beda bukanlah untuk menyenangkan orang-orang disekitar kita atau dipengaruhi oleh orang lain. Melainkan, niatan hati yang mengarahkan kita pada tanggungjawab pribadi dihadapan Tuhan dan sesama untuk tampil beda.
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Keberanian karena Tuhan. Selanjutnya, I Samuel 14: 1 menyatakan, “Tetapi tidak diberitahukannya hal itu kepada ayahnya.” Ini berarti Yonatan maju dengan tidak mengandalkan orantuanya. Suatu sikap yang seringkali dimiliki oleh anak-anak orang kaya, berpangkat, berjabatan yang mengandalkan orangtuanya. 1 Samuel 14: 3 “Ahia, anak Ahitub, saudara Ikabod, anak Pinehas, anak Eli, imam TUHAN di Silo, dialah yang memakai baju efod pada waktu itu. Tetapi rakyat tidak tahu tentang perginya Yonatan itu.” Ada anak-anak yang tidak bisa mengandalkan keluarganya, ia memilih untuk mengandalkan mulai dari pikiran dan kekuatannya sendiri sampai dengan dukungan geng, kelompok atau teman-teman sebaya baik di sekolah maupun diluar sekolahnya. Ini bukanlah keberanian. Keberanian bukan ditentukan oleh standar jumlah orang yang mendukung, seberapa besar kemamupan yang kita miliki untuk menunjukkan siapa diri kita. Sebaliknya keberanian menunjukkan siapa Tuhan kita (Bandingkan dengan ke 12 pengintai).
Berani Tampil Beda buat Tuhan
Keberanian dalam Pengharapan. Yonatan tidak menunggu untuk mengambil sikap. Ia tidak mengunggu prajurit atau komando pimpinanya untuk maju karena ia tahu kebenaran yang ia percayai, ia tahu apa yang salah dan apa yang benar dalam situasi dan keadaan pada masa itu. Kebenaran yang Yonatan tahu tentang Tuhan adalah “Tidak ada yang mustahil bagiNya“. “....Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang (ayat 6).“ Pernyataan Yonatan ini memperlihatkan kepada kita pengharapan Yonathan ditengah situasi yang tidak memungkinkan, “He always expects the unexpected from God“.
Rabu, 15 Oktober 2008
Berani Tampil Beda
Keberanian seperti apa yang dimaksud oleh Firman Tuhan?
Keberanian karena Kebenaran di dalam kasih. I Samuel 14: 1 berbunyi demikian, "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana." Kemudian ayat 6 menegaskan kembali ajakan Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini....’ Kedua ayat ini menegaskan Fiman Tuhan yang mengajak kita untuk bersikap berani ketika berada di dekat orang-orang yang tidak mengenal Tuhan atau orang-orang yang “katanya“ anak Tuhan tetapi tidak memiliki karakter atau tidakan yang tidak mengenal Tuhan.
Firman Tuhan dalam Efesus 4:14-15 berbunyi demikian“…sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala…. “(Efesus 4:14,15). Ayat-ayat ini menegaskan bahwa keberanian sesungguhnya berpegang pada kebenaran di dalam kasih. Ada banyak orang yang menyatakan keberaniannya bukan didalam kasih, melainkan kesombongan dan kepentingan diri sendiri. Keberanain disini bukanlah karena ia tidak dapat menguasai dirinya, menjadi pemarah dan pendendam atau menjadi orang-orang yang menipu dirinya sendiri agar dianggap berani dengan menggunakan obat-obatan terlarang, minum minuman keras dan melakukan free seks.
Ada orang yang tampak berani karena mengikuti pengajaran atau teladan yang salah. Pengajaran di rumah atau di luar rumah yang cenderung menggunakan kekerasan mengakibatkan kepahitan,balas dendam, dan pemberontakkan. dari mulai dari sikap memberontak terhadap aturan yang berlaku sampai pemberontakan yang bersifat personal, yaitu terhadap orangtua,dan orang-orang disekitarnya. Semua keberanian tersebut bukanlah karena kebenaran di dalam kasih melainkan karena pengajaran yang salah, kepalsuan dan kelicikan di dalam kebencian semata.
Sikap berani sesungguhnya memampukan kita untuk menunjukkan pengajaran yang salah, kepalsuan, dan kelicikan. Sikap berani karena kebenaran di dalam kasih akan membawa kita pada kemenangan. Kemenangan bukan menurut dunia, tapi kemenangan dari Tuhan. Kemenangan bukan terletak pada bukti fisik, melainkan bukti bahwa kita bertumbuh secara rohani.
Selasa, 14 Oktober 2008
Berani Tampil Beda
Dare to be Different
Pembacaan: 1 Samuel 14:1-23
Ada banyak dari kita hidup dalam Kekristenan tanpa mau mengambil resiko untuk tampil beda. Tidak berani tampil beda terindikasi pada orang-orang yang sama sekali tidak peduli dengan apa yang disebut dengan nilai-nilai Kristiani. Mereka sulit mengenali rencana dan pekerjan Tuhan dalam dunia ini. Orang-orang yang memilih untuk tidak tampil beda seringkali merasa takut atau kuatir akan ancaman, dijauhi, dibenci dan di-anggap sok suci oleh teman. Sehingga mereka tidak berani mengambil resiko untuk tampil beda. Ada orang-orang yang tidak berani tampil beda karena mereka mengangap bahwa mereka “tidak“ mau cari perhatian (Caper). Pada kenyataanya mereka mau di-perhatikan banyak orang, bahkan tidak pernah puas walau sudah ada yang memperhati-kan mereka.
Dilain pihak ada orang –orang yang tidak menyadari bahwa tindak-tanduk mereka menunjukkan kalau mereka sudah merasa puas dengan kehidupan ritual sehari-hari. Orang-orang seperti ini menganggap bahwa usaha kita untuk dekat dengan Tuhan itu tanda seseorang bertumbuh secara rohani. Anggapan itu dibangun karena mereka sudah pergi beribadah, ikut kelompok tumbuh bersama, paduan suara, atau pelayanan lainnya. Rasa puas atas pertumbuhan rohani tanpa menampilkan kehidupan yang berbeda inipun merasuki kegiatan mereka sehari-hari. Peran mereka sebagai pelajar, pekerja, orangtua, maupun rohaniawan sebagai garam dan terangpun pudar. Mereka tidak menyadari bahwa kerohanianpun dapat membuat mereka berada dalam “comfort zone”. Perasaan puas membawa sikap acuh tak acuh dengan apa yang seharusnya dicapainya, yaitu hidup yang membawa pengaruh bagi orang lain, yaitu hidup yang berani tampil beda.
Jadi, kalau kita memiliki hidup Kristen yang tidak berani ambil resiko, apa bedanya dengan orang yang tidak percaya kepada Kristus? Di lain pihak, jika kita sudah menyatakan bahwa kita sudah tampil beda, maka sudahkah hidup kita berpengaruh bagi orang lain? Jika kita tidak berani tampil beda, maka siapakah yang mau pergi dan menjadi wakil Tuhan melakukan kehendakNya? Siapakah yang berani tampil beda buat Tuhan?
Karena itu, pertanyaan yang paling mendasar bagi kita untuk berani tampil beda adalah: Apa makna "berani tampil beda" dalam kehidupan Kristen? (to be continued)
Langganan:
Postingan (Atom)